Pages

Di kota malam, aku berjalan mencari tempat dimana hujan menetaskan rintiknya, atau suatu gerimis yang melahirkan cerita seorang kakek tua kepada anakcucu, tentang sujud batang padi ketika menemu masa semai, tentang wangi keringat membangun sejarah rumah-rumah tua, tentang dag dig dug jantung kota, adalah kelahiran yang selalu kurindu.
Aku kembali sebagai anak malam yang kelaparan, mencari makan, di warung-warung jalanan, tapi kini hanya lonte-lonte liar menyajikan daging mentahnya, seribu kalong datang hanya menghisab manis darahnya.

abazta
Read More